Blog Archive

Jumat, 15 April 2011

Anak pertama


Menjadi anak pertama tentulah berbeda dengan menjadi anak ke2, ke3, ataupu anak bungsu. Anak pertama ya anak pertama. Anak pertama selalu diajarkan bagaimana menjadi panutan yang baik untuk adik adiknya kelak. Anak pertama dijadikan patokan standart yang harus dilakukan oleh adik-adiknya. Jika kakaknya berada pada level 5 setidaknya sang adik harus berada satu tingkat lebih tinggi dari sang kakak. Anak pertama diajarkan untuk lebih ngemong (istilah bahasa jawa nya) jadi tak heran jika banyak ditemukan kalau anak pertama karakternya lebih keras dan suka ngatur dibandingkan anak tengah atau anak bungsu.

Jika anak pertama nya itu laki-laki dia mengidamkan seorang wanita yang bisa di bimbing terus dan menghormatinya sebagai seorang pimpinan keluarga kelak. Jika anak pertama nya itu perempuan, dia mengidamkan seorang pria yang bisa lebih membimbing dia kelak dan memberikan pendapat berupa sanggahan, persetujuan atau cukup mendengarkannya.

Ophin itu anak pertama jadi dia tak tahu bagaimana rasanya jadi anak tengah, yang dia tahu kalau menjadi anak tengah selalu saja kalah dengan anak pertama atau anak bungsu. untung saja bukan jadi anak tengah, ujarnya.

Tapi tahukah kalian dia tak pernah sedikitpun memilih teman dengan klasifikasi anak pertama, anak tengah, anak bungsu. Yang penting niatnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Link Within

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...